Baru-baru ini dunia bulutangkis tanah air sedikit heboh dengan pernyataan Taufik Hidayat terkait permasalahan bulutangkis Indonesia saat ini. Penyataan itu dilontarkan saat menjadi tamu di channel YouTube Deddy Corbizier. Inti pernyataannya adalah PBSI saat ini tidak dikelola dengan baik karena berbagai sebab antara lain banyak pengurus tak paham bulutangkis dan yang lebih parah lagi bulutangkis diseret-seret ke politik.
Taufik Hidayat (Sumber : makassar.terkini.id) |
Pernyataan ini cukup menghebohkan publik, tetapi pengurus PBSI tampaknya menanggapinya dengan dingin. Ketika Susy Susanti diminta tanggapannya atas pernyataan tersebut ternyata tidak mau berkomentar banyak. Dia hanya mengatakan bukan kapasitas dia untuk menanggapi hal tersebut.
Terlepas pihak mana yang benar dan salah semuanya masih dipertanyakan. Namun yang jelas bangsa ini sedang merindukan kembalinya kejayaan bulutangkis Indonesia. Jadi yang terpenting sekarang adalah cara mengembalikan kejayaan tersebut.
Konflik tidak selamanya berkonotasi negatif. Konflik terkadang dapat dikelola untuk menciptakan hal-hal produktif. Konflik antara Taufik Hidayat dengan PBSI dapat dikelola untuk meningkatkan prestasi bulutangkis Indonesia. Salah satu caranya adalah membuat dualisme pembinaan dalam bulutangkis Indonesia. Ciptakan persaingan produktif antar kedua kubu. Modelnya bisa dalam bentuk membuat Pelatnas kubu Taufik Hidayat dan Pelatnas kubu Susy Susanti misalnya. Kedua kubu ini diberi kesempatan yang sama untuk memajukan bulutangkis Indonesia. Atlet-atlet yang mereka bina diberi kesempatan yang sama untuk ikut kejuaraan dunia dengan sistem jatah atas prestasi tentunya. Di situlah mereka menunjukkan siapa yang terbaik dalam mengelola organisasi bulu tangkis Indonesia.
Comments
Post a Comment