Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2020

Mengurut Silsilah Ketidakwarasan

Tak hanya dunia untung-buntung yang dibuat buntu oleh pagebluk ini.  Tetapi juga nalar sebagian manusia turut buntu dibuatnya.  Nalar yang buntu dapat menjadi penuntun ketidakwarasan jika akal sehat jatuh sakit, tak kuasa menahan serangan pagebluk.  Manusia-manusia menolak patuh tunduk terhadap protokol kesehatan berdalilkan konspirasi, sudah cukup menjadi contoh.  Separuh wajah tak berhijab di tengah keramaian, menolak rapid test , bergumul tanpa jarak adalah bisa jadi adalah  symptom  penanda keberadaan penganut aliran ini.  Kadang kita agak sulit menuntun pikiran kita menapaki jengkal demi jengkal jalan pikiran mereka.  Sebab realitas menunjukkan bahwa virus yang hingga saat ini silsilahnya masih diperdebatkan nyatanya berbahaya bagi manusia.  Buktinya, korban sudah berjatuhan.  Bukan satu atau dua saja tetapi jutaan manusia telah jadi korban.  Bahkan tenaga medis yang tak diragukan lagi keilmuannya akan masalah ini tak luput jadi korban.  Maka atas alasan itu dibuatlah protokol kes

Cerita Sebungkus Nasi Kuning Jadi Honor Pertama dari Menulis

Tulisan dibayar pake uang bagi sebagian blogger adalah impian.  Saya pun demikian.  Mengapa tidak? Menulis untuk uang sama sekali jauh dari kata tabu untuk diimpikan? Sebab jika penulis dipandang sebagai profesi, maka itu adalah profesi yang halal sepanjang si penulis menulis yang baik-baik saja. Hanya bagi saya, uang dari tulisan sebatas bonus tambahan untuk melengkapi rasa puas yang saya dapatkan setelah menulis. Sebab kepuasan batin adalah motif utama kenapa saya menulis.   Apalagi jika pembaca berkenan berkomentar atas tulisan yang ter publish , kepuasan itu jadinya berlipat-lipat. Pengalaman pertama tentu berkesan.  Mungkin sebagian besar orang sepakat dengan pernyataan ini.  Cinta pertama, pandangan pertama, atau cinta pada pandangan pertama dan yang pertama-pertama lainnya tentu selalu tersimpan dan terjaga dengan baik dalam memori otak. Kesan atas yang pertama-pertama makin tertancap dengan kuat dalam chip memori otak, ketika yang pertama itu telah lama diimpikan untuk menja